KEORGANISASIAN
Kata pengantar
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat
Allah SWT , atas berkat dan rahmatnya-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Agama Islam dan Pluralitas”.
Shalawat serta salam tentunya kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW
yang telah menuntun umatnya dari zaman kejahiliyaan ke zaman modernisasai seperti saat ini. Berkat
beliau jugalah secara tidak langsung makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam upaya membantu mewujudkan
pengetahuan di bidang keagamaan, mengenai Agama Islam dan Pluralitas, penulis
memberi informasi tentang Agama Islam dan Pluralitas bagi para pembaca.
Demikian juga dengan makalah ini, semoga
bermanfaat untuk menambah wawasan ilmu anda dibidang keagamaan.
Penulis juga berterimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu didalam penyelesaian makalah ini. Terlebih
kepada Dosen Pembimbing yang memberikan arahan sehingga makalah ini pun sesuai
dengan keinginan kita semua.
Akhirnya penulis mungucapkan
terimakasih kepada pihak yang ikut berpartisipasi didalam makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..,ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………………….iii
B. Rumusan masalah…………………………………………………………iv
C. Tujuan……………………………………………………………………..iv
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian keorganisasian…………………………………………..…….1
B. Prinsip-prinsip organisasi..….…………………………………………….2
C. Tujuan organisasi...………………………………………………………..3
D. Pola-pala/bentuk-bentuk organisasi………………..……...………………7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………….12
B. Saran……………………………………………………………………...12
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………….…13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Manusia adalah
makhluk yang dinamis, ketidakterbatasan kebutuhan manusia dan keterbatasan
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhanya telah menghadapkan manusia untuk hidup
berorganisasi. hal ini didukung pula dengan karakteristik manusia sebagai
makhluk sosial yang tidak memungkinkan hidup wajar tanpa berorganisasi.
Organisasi telah dibentuk sejak manusia pertama hidup di muka bumi, sekelompok
manusia yang mempunyai orientasi dan tujuan yang relatif sama berhimpun dan
berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Organisasi merupakan
satu disiplin ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk memahami organisasi secara baik, maka pemakalah
akan membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan hakikat organisasi dan
prinsip-prinsip yang ada di dalamnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kitaemua.
B. Rumusan
Masalah
Agar masalah atau
pembahasan kita tidak melenceng dan lari dari sub judul ada baiknya pemakalah
akan merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini. Adapun
rumusan masalahnya adalah :
1. Pengertian
organisasi
2. Prinsip-prinsip
yang ada di dalam organisasi
3. Tujuan
organisasi
4. Teori-teori
organisasi
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan
penulisan ini adalah ; agar mahasiswa mampu dan mengerti serta dapat
menjelaskan pengertian organisasi, prinsip-prinsip yang ada di dalamnya, pola-pola
organisasi, tujuan organisasi sert teori-teori yang terdapat dalam organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Organisasi
Dikatakan organisasi
jika ada aktifitas/kegiatan yang dikerjakan secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dan bukan satu orang.
Karena jika kegiatan itu dilakukan oleh satu orang bukan dikatakan organisasi.
Organisasi berasal
dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Untuk
memahami organisasi secara baik, maka perlu kiranya kita berangkat dari berapa
defenisi yang ada untuk mewakili pemahaman setiap orang di antaranya:
1. James
D. Mooney (1974) mengutarakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk kerja sama
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
2. Ralp
Currier Davis (1951) berpendapat bahwa organisasi adalah suatu kelompok
orang-orang yang sedang bekerja kearah tujuan bersama dibawah satu
kepemimpinan.
3. Herbert
A. Simon (1958) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu rencana mengenai usaha
kerjasama yang mana setiap peserta mempunyai peranan yang diakui untuk
dijalankan dan kewajiban-kewajiban atau tugas-tugas untuk dilaksanakan.
4. Drs.
Dydiet Hardjito, M.Sc organisasi adalah kesatuan sosial yang di
koordinasikan secara sadar yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak
dapat dicapai melalui individu secara terpisah.
5. Menurut
Maringan (2004) pengertian organisasi dapat dibedakan pada dua macam, yaitu :
· Organisasi
sebagai alat dari manajemen artinya organisasi sebagai wadah/tempat manajemen
sehingga memberikan bentuk manajemen yang memungkinkan manajemen bergerak atau
dapat dikaitkan.
· Organisasi
sebagai fungsi manajemen artinya organisasi dalam arti dinamis (bergerak) yaitu
organisasi yang memberikan kemungkinan tempat manajemen dapat bergerak dalam
batas-batas tertentu. Dinamis berarti baa organisasi itu bergerak mengadakan
pembagian pekerjaan. Misalnya pimpinan harus ditempatkan di bagian yang
strategis.
· Hakekat
Oragnisasi menurut Edgar H. Shein dalam bukunya the Psykologi of Organization
(1982) organisasi adalah Koordinasi yang direncanakan mengenai
kegiatan-kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama melalui
pembagian kerja dan fungsi berdasarkan tingkatan otoritas (kewenangan) dan tanggungjawab.
Dengan definisi ini, pada hakekatnya dalam sebuah organisasi diperlukan
sejumlah pesyaratan atau gagasan, antara lain:
o Bahwa
Organisasi memerlukan pengembangan dan pemeliharaan koordinasi.
o Bahwa
didalam organisasi terdapat tujuan bersama yang pencapaianya harus di upayakan
semaksimal mungkin.
o Di
dalam Organisasi tedapat pembagian kerja (division of labor)
o Seluruh
kegiatan dalam organisasi harus menciptakan keterpaduan (integration),
menekankan bahwa objek koordinasi pada dasarnya bukan orang tetapi kegiatan
atau pekerjaan.
Dari
definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa dalam setiap organisasi
terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-orang, Kerjasama dan Tujuan
yang hendak dicapai. Organisasi juga harus memiliki lima fenomena penting
yaitu :
· Organisasi
harus mempunyai tujuan.
· Organisasi
harus mempunyai program, kegiatan strategi dan metode untuk mencapai tujuan
organisasi.
· Organisasi
harus mempunyai pimpinan atau manajer yang bertanggung jawab terhadap
organisasi itu dalam mencapai tujuan.
· Organisasi
itu terdiri dari dua orang atau lebih.
· Organisasi
itu harus ada kerjasama.
Organisasi berusaha
mempermudah manusia dalam menjalani hidup didunia dengan memanfaatkan segela
kelebihan yang terdapat di dalam organisasi. Untuk menyelesaikan masalah,
ketika dipikirkan orang banyak, maka segala masalah apapun akan mudah
terselesaikan, disbanding satu orang yang memikirkannya. Satu demi satu
persoalan akan selesai, tatkala dikerjakan secara gotong royong. Tak salah
pepatah mengatakan “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Faktor penentu
terbentuknya organisasi adalah manusia sedangkan faktor yang berkaitan dengan
kerja adalah kemampuan untuk bekerja, kemampuan untuk mempenaruhi orang lain dan
kemampuan melaksanakan asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi.
Manusia adalah
makhluk yang dinamis, ketidakterbatasan kebutuhan manusia dan keterbatasan
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhanya telah menghadapkan manusia untuk hidup
berorganisasi. hal ini didukung pula dengan karakteristik manusia sebagai
makhluk sosial yang tidak memungkinkan hidup wajar tanpa berorganisasi.
Organisasi telah dibentuk sejak manusia pertama hidup di muka bumi, sekelompok
manusia yang mempunyai orientasi dan tujuan yang relatif sama berhimpun dan
berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan hal tersebut,
memang organisasi memiliki arti yang sangat strategis dan peran yang dapat
mengelola kehidupan manusia agar lebih mempunyai hakikat yang bermakna. Hakikat
organisasi pada dasarnya berorientasi terhadap aspirasi dari pihak-pihak yang
memiliki kepentingan terhadap organisasi. Hakikat organisasi menjadi pondasi
dasar dan asas dalam pengelolaan organisasi untuk mencapai tujuannya demi
terciptanya sistem manajerial yang baik. Dapat dikatakan jika suatu organisasi
kehilangan hakikat maka perlu dipertanyakan kontinuitas dari organisasi
tersebut.
Lahirnya organisasi
akibat adanya tujuan yang ingin hendak dicapai oleh pihak tertentu karena
melihat adanya urgensi dari keberadaaan organisasi. Organisasi tidak hanya
dibutuhkan pada lingkup yang kecil tetapi juga pada lingkup yang besar terlihat
dari motif didirikannya organisasi. Organisasi yang kita ketahui bersama juga
memiliki tingkatan tertentu tergantung pada tujuan dan objek dari organisasi
tersebut. Contoh dari organisasi yaitu organisasi rumah tangga, organisasi
perusahaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi kelompok tertentu, organisasi
kesamaan keyakinan, organisasi kenegaraan, dan lain-lain.
Oleh karena itu,
organisasi memang harus ada di dalam kehidupan manusia sebagai instrumen yang
dapat mempersatukan manusia dalam proses dinamika dan keteraturan hidup. Dengan
lahirnya organisasi Budi Utomo di Indonesia mengakibatkan lahirnya
organisasi-organisasi yang lain yang tentu memiliki tujuan dan sasaran yang
berbeda. Organisasi-organisasi tanpa manajemen akan menjadi kacau dan bahkan
mungkin gulung tikar. Hal ini terbukti dengan jelas dalam situasi yang tidak
normal seperti adanya bencana ketika organisasi sedang tidak teratur maka
manajemen sangat dibutuhkan untuk membenahi organisasi agar menjadi lebih baik.
B. Prinsip-prinsip
yang ada dalam organisasi
Menurut Roco Carzo,
o asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi sebagai berikut:
1. Organisasi
harus memiliki tujuan yang jelas
Sebelumnya juga
sudah dijelaskan bahwa tujuan yang jelas yang benar-benar urgen bagi setiap
organisasi agar terarah apa yang dicita-cita orang-orang yang berada
diorganisasi tersebut.
2. Skala
Hirarki
Skala Hirarki dapat
diartikan sebagai perbandingan kekuasaan disetiap bagian yang ada. Kekuasaan
yang terukur, jika jelas berapa banyak bawahan dan jenis pekerjaan apa saja
yang menjadi titik tumpu sebuah organisasi. Artinya tidak sama antara kepala
sekola dengan pembantu kepala sekolah dalam ukuran hirarki kekuasaan. Yang
hanya bisa memerintah bawahan adalah atasan. Itu yang menjadi tolak ukur di
manapun organisasi itu berdiri.
3. Kesatuan
perintah/komando
Untuk sentralisasi
organisasi, kesatuan perintah itu terletak di pucuk pimpinan tertinggi. Jika
disekolah, maka kepala sekolahlah yang bisa memerintah seluruh komponen
sekolah, tetapi untuk desentralisasi, pembantu kepala sekolah atau guru yang
mempunyai peran mengkomandokan bagian kekuasaan.
4. Pelimpahan
wewenang
Dalam hal ini, ada
dua pelimpahan wewenang, yakni :
· Secara
permanen yang ditandai dengan Surat Keputusan Tetap (SK)
· Secara
sementara yang sifatna dadakan. Contoh kepala sekolah berhalangan menghadiri
undangan rapat di Depdiknas tentang UIN, amak yang berhak menggantikan adalah
PKS I yang sifatnya sementara.
5. Pertanggung
Jawaban
Dalam melakukan
tugas, semua bawahan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan hasil
kerjanya. Juga bertanggung jawab atas kemajuan organisasi kepada bawahannya.
Jadi semua pihak bertanggung jawab pada setiap apa yang dia kerjakan.
6. Pembagian
pekerjaan
Pembagian Pekerjaan
sangat diperlukan untuk menutupi ketidakmampuan setiap orang untuk mengerjakan
semua pekerjaan yang ada dalam organisasi. Perlu adanya spesialisasi pekerjaan
yang disuaikan dengan keahlian masing-masing. Kegiatan-kegiatan itu perlu
dikelompokkan dan ditentukan agar lebih efektif dalam mencapai tujuan
organisasi.
7. Rentang
pengendalian
Jenjang atau rentang
pengendalian berkaitan dengan jumlah bawahan yang harus dikendalikan seorang
atasan. Oleh sebab itu tingkat-tingkat kewenangan yang ada harus dibatasi
seminimal mungkin sehingga tidak semua merasa menjadi atasan.
8. Fungsional
Bahwa seorang dalam
organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenang nya, kegiatannya,
hubungan kerjanya, serta tanggung jawabnya dalam pencapaian tujuan organisasi.
9. Pemisahan
Prinsip pemisahan
ini berkaitan dengan beban tugas individu yang tidak dapat dibebankan tanggung
jawabnya kepada orang lain. Kecuali ada hal-hal tertentu diluar kuasa manusia,
misal sakit.
10. Keseimbangan
Prinsip ini
berhubungan dengan keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan
tujuan organisasi. Keseimbangan antara beban tugas, imbalan, waktu bekerja dan
hasil pekerjaan.
11. Flexibelitas
Suatu pertumbuhan
dan perkembangan organisasi tergantung pada dinamika kelompok. Keseimbangan
penugasan dengan imbalan perlu diperhatikan dengan baik dalam memenuhi tujuan
organisasi.
12. Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat
berarti bagi sebuah organisasi. Semua aktivitas dijalankan oleh pemimpin.
Pemimpin juga bertanggung jawab atas kemajuan dan kemunduran organisasi.
Seluruh fungsi-fungsi manajemen akan dikendalikan sepenuhnya oleh pemimpin.
Oleh karena itu, kepemimpinan dianggap sebagai inti dari organisasi ataupun
manajemen.
C. Tujuan
Organisasi
Organisasi memang
harus ada di dalam kehidupan manusia sebagai instrumen yang dapat mempersatukan
manusia dalam proses dinamika dan keteraturan hidup. Dengan lahirnya organisasi
Budi Utomo di Indonesia mengakibatkan lahirnya organisasi-organisasi yang lain
yang tentu memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda.
Organisasi-organisasi
tanpa manajemen akan menjadi kacau dan bahkan mungkin gulung tikar. Hal ini
terbukti dengan jelas dalam situasi yang tidak normal seperti adanya bencana
ketika organisasi sedang tidak teratur maka manajemen sangat dibutuhkan untuk
membenahi organisasi agar menjadi lebih baik. Setiap organisasi memiliki
keterbatasan akan sumber daya manusia, uang dan fisik untuk mencapai tujuan
organisasi. Keberhasilan mencapai tujuan sebenarnya tergantung pada tujuan yang
akan dicapai dengan cara menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan
tersebut. Manajemen menentukan keefektifan dan efisiensi ditekankan pada
melakukan pekerjaan yang benar.
Efektif mengacu pada
pencapaian tujuan efisien mengacu pada penggunaan sumber daya minimum untuk
menghasilkan keluaran yang telah ditentukan. Bagi manajemen diutamakan efektif
lebih dahulu baru efisien. Jadi organisasi membutuhkan manajemen terutama untuk
dua hal yang terpenting yaitu:
· Pencapaian
tujuan secara efektif dan efisensi.
· Menyeimbangkan
tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menemukan skala prioritas. Salah
satu wujud dari adanya manajemen dalam suatu organisasi adalah terlihat adanya
struktur organisasi.
Struktur organisasi
adalah pengaturan pekerjaan untuk dilaksanakan dalam suatu bisnis. Struktur
organisasi dimaksudkan untuk membantu mewujudkan tujuan bisnis dengan cara
mengatur pekerjaan yang harus dilakukan. Meskipun demikian tidak terdapat satu
metode manajemen yang paling baik untuk mengatur suatu organisasi. Cara
mengelola suatu organisasi disesuaikan dengan kondisi organisasi yang tentu
masing-masing organisasi memiliki ciri dan situasi tertentu.
Penyusunan suatu
organisasi formal, yaitu struktur organisasi yang disusun dan dibentuk oleh
manajemen puncak, dimulai dengan merumuskan tujuan dan rencana organisasi.
Manajemen kemudian menentukan aktivitas pekerjaan yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Aktivitas-aktivitas yang sudah ditentukan tersebut
diklasifikasikan ke dalam beberapa unit kerja. Pengelompokan unit kerja
berdasarkan pada kesamaan aktivitas atau kesamaan proses atau keterampilan yang
diperlukan, yang disebut kesamaan fungsional. Masing-masing unit kerja tersebut
kemudian diberi aktivitas dan wewenang oleh manajemen untuk melaksanakan tugas
masing-masing.
D. Pola-pola/bentuk-bentuk
Organisasi
Ada beberapa
pola-pola/bentuk-bentuk organisasi, antara lain :
1. Organisasi
pola Lini (Lini Organization)
Dalam bentuk ini
garis komando terbentang lurus dari atas (pucuk pimpinan) sampai kepada
pelaksana di bawah, dan garis pertanggung jawaban baik secara ketat menurut
hirarkis dari bawah, melalui unsure-unsur di tengah samapai ke atas. Dalam pola
organisasi ini terdapat garis wewenang yang berhubungan langsung
dengan vertical antara bawahan dan atasan. contoh organisasi berpola Line
ini dapat dimisalkan pada skema berikut ini :
Skema di atas ini
jika dimisalkan dengan organisasi pendidikan misalnya diperguruan tinggi dapat
dideskripsikan bahwa seorang Dekan sebagai pimpinan di Fakultas mempunyai
wewenang penuh pada Fakultasnya, tetapi ia juga harus bertanggung jawab segala
penyelenggara pendidikannya misalnya pelaksanaan pembelajaran, ketatausahaan,
kemahasiswaan, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan yang ada difakultasnya
sekaligus mempertanggungjawabkan segala kegiatan kepada Rektor. Demikian
seterusnya setiap pimpinan mempertanggung jawabkan semua kegiatannya kepada
pimpinannya (atasannya).
2. Organisasi
berpola Staf (staf Organization)
Dalam pola ini semua
hak, kekuasaan, dan tanggung jawab dibagi habis pada unit kerja yang ada secara
bertingkat dibawahnya. Setiap unit memperoleh sebagian hak dalam menentukan
kebijaksanaan sepanjang tidak bertentangan dengan kebijaksanaan umum dan pucuk
pimpinan atau pimpinan tertinggi. Hak tersebut tentunya berkenaan dengan bidang
tugasnya masing-masing. Masing-masing pimpinan mempunyai hak penuh atas bagian
yang dipimpinnya juga mempertanggung jawabkannya kepada pimpinan tertinggi.
Contoh bentuk organisasi ini dapat digambarkan melalui skema berikut :
3. Organisasi pola lini dan staf (line and
staf organization)
Pola ini merupakan
gabungan dari kedua pola organisasi tersebut di atas. Yaitu menempatkan
menempatkan pucuk pimpinan sebagai pemegang hak dan kekuasaan tertinggi, namun
tidak semua hak/tanggung jawab tersebut dilimpahkan sepenuhnya pada bagian/unit
kerja yang ada. Menurut masry (2003), cirri-ciri organisasi lini dan staf
adalah pimpinan dibantu dibantu oleh staf dan kesatuan komando. Bentuk
organisasi ini dapat digambarkan dalam skema berikut :
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari sekian
pembahasan yang pemakalah uraian di atas, dapat kita ambil kesimpulan,
diantaranya :
1. Hakikat
Organisasi adalah aktifitas/kegiatan yang dikerjakan secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2. Dalam
setiap organisasi terdapat tiga unsur dasar yaitu Orang-orang, Kerjasama dan Tujuan
yang hendak dicapai.
3. Organisasi
juga harus memiliki lima fenomena penting yaitu :
a. Organisasi
harus mempunyai tujuan.
b. Organisasi
harus mempunyai program, kegiatan strategi dan metode untuk mencapai tujuan
organisasi.
c. Organisasi
harus mempunyai pimpinan atau manajer yang bertanggung jawab terhadap
organisasi itu dalam mencapai tujuan.
d. Organisasi
itu terdiri dari dua orang atau lebih.
e. Organisasi
itu harus ada kerjasama.
4. Prinsip-prinsip
yang ada dalam suatu organisasi antara lain meliputi :
a. Mempunyai
tujuan yang
jelas
b. Skala
hirarki
c. Kesatuan
perintah
d. Pelimpahan
wewenang
e. Pertanggungjawaban
f. Pembagian
pekerjaan
g. Jenjang/rentang kendali
h. Fungsional
i. Pemisahan
j. Keseimbangan
k. Flexibelitas
l. Kepemimpinan
5. Tujuan
Organisasi dalam kehidupan manusia sebagai instrumen yang dapat mempersatukan
manusia dalam proses dinamika dan keteraturan hidup.
B. Saran
Dari makalah kami
yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua umumnya kami
pribadi. Yang baik datangnya dari Allah, dan yang buruk datangnya dari kami.
Dan kami sedar bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan
dari berbagai sisi, jadi kami harafkan saran dan kritik nya yang bersifat
membangun, untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar